Minggu, 07 Februari 2010

2010, DITARGETKAN 200 DESA PRODUKTIF UNTUK TEKAN PENGANGGURAN

JAKARTA, (PRLM) Sabtu, 30 Januari 2010, 02:14:00

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) menargetkan mengembangkan 200 Desa Produktif pada tahun 2010. Dalam program ini masing-masing desa akan mendapat bantuan pelatihan kewirausahaan dan modal kerja sebesar Rp 50 juta.

"Pengembangan model desa produktif ditujukan untuk memberdayakan kewirausahaan masyarakat desa dalam memanfaatkan potensi ekonomi desa yang meliputi sumberdaya alam, sumber daya manusia dan letak geografis," kata Menakertrans Muhaimin Iskandar di Jakarta, Jumat (29/1).

Dikatakan Menakertrans, dengan pengembangan model desa produktif sebanyak 200 desa itu diharapkan mampu menyerap tenaga kerja atau wirausahawan baru sebanyak 125.000 orang. Dalam hal ini Kemenakertrans menyediakan anggaran bantuan pelatihan dan modal kerja sebesar Rp 10 miliar.

Disebutkan, pada awalnya di setiap desa akan dilatih 25 orang calon wirausaha. Kemudian 25 orang itu akan melatih 25 orang lainnya, sehingga setiap desa diharapkan dapat memberikan kesempatan kerja sebanyak 625 orang. Programnya terus bergulir dan berkembang.

Dalam pengembangan desa produktif, ujar dia, dibentuk kelompok Tenaga Kerja Penggerak Perluasan Kesempatan Kerja Pedesaan (TP2K2P) yang akan mengawal pelaksanaan program pengembangan desa produktif dan pembentukan kelompok usaha ekonomi kreatif yang menghasilkan barang dan jasa yang bernilai ekonomi.

Data Biro Pusat Statistik (BPS) tahun 2008 menyebutkan, jumlah desa di 33 provinsi di seluruh Indonesia mencapai 75.378 desa. Oleh karena itu, program desa produktif diharapkan berdampak positif dalam pengentasan pengangguran dan kemiskinan di pedesaan.

Menurut Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kemenakertrans Masri Mahyar, setiap kelompok usaha mandiri mendapat Rp 50 juta untuk semua kegiatan, mulai dari pelatihan, pembelian peralatan, produksi, hingga pemasaran. Untuk mengembangkan desa produktif, dilakukan sinergi dengan Direktorat Jenderal Bina Penta.

"Program ini bukan dana bergulir. Kami tidak memberikan uang, tetapi keterampilan dan peningkatan keahlian sehingga kelompok ini bisa memotivasi warga lainnya untuk berwirausaha," kata Masri. (A-78/das)***

Sumber:
http://www.pikiran-rakyat.com/index.php?mib=news.detail&id=124726

Tidak ada komentar:

Posting Komentar